Rak Sepeda MTB di mobil grand livina

Punya mobil livina..trs mau gowes tapi bingung loadingnya.. pake ini loading gowes dijamin nyaman dan tenang..g takuut lecet lecet..

Dipasang sendiri juga bisa.. hanya butuh kunci 12n..

Hub.085646865432

Bisa kunjungi olx.com

Saya menjual barang ini pada #OLX: Rak sepeda MTB grand livina, http://www.olx.co.id/item/rak-sepeda-mtb-grand-livina-iid-809735771

10 Keterampilan Guru Mengajar (VCT Batch 3 Jatim)

images (4)

Guru diartikan sebagai pendidik profesional dengan tanggung jawab dan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan berbagai macam perkembangan dan perubahan zaman.

Selain itu sosok guru harus memiliki kompetensi sesuai dengan undang-undang yang ada, dalam melaksanakan pembelajaran guru juga harus memiliki beberapa keterampilan agar tujuan pembelajaran dan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Maka dari itu profesi seorang guru adalah tugas yang berat dan mulia, menjadi guru adalah panggilan hati dan penuh keikhlasan dalam menjalankannya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”

  1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik adalah :

  1. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
  2. Merancang pembelajaran,teermasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
  3. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar ( setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
  4. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan denga berbagai metode,menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memamfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
  5. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasipeserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.
  6. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi :

  1. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
  2. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etod kerja sebagai guru.
  3. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemamfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
  4. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadappeserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani.
  5. Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
  6. Kompetensi Sosial

Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

  1. Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
  2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
  3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman social budaya.
  4. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan
  5. Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

  1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang dimampu
  2. Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang dimampu
  3. Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.
  4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
  5. Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.

 

Pembelajaran merupakan suatu proses kompleks yang melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan. Di antaranya adalah keterampilan membelajarkan atau keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar merupakan kompetensi professional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”,  sedangkan mengajar adalah “melatih”. pengertian keterampilan mengajar adalah keterampilan yang berkaitan dengan semua aspek kemampuan guru yang berkaitan erat dengan berbagai tugas guru yang berbentuk keterampilan dalam rangka memberi rangsangan dan motivasi kepada siswa selama proses pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

Keterampilan guru mengajar meliputi:

  1. Membuka Pelajaran

Kegiatan pembukaan dilakukan guru untuk menciptakan suasana yang dapat menimbulkan kesiapan mental siswa agar termotivasi terhadap pelajaran yang akan diberikan guru. Beberapa tujuan dari keterampilan ini adalah:

  • Menumbuhkan semangat, motivasi, dan perhatian siswa, menyamakan persepsi, mengajak berpikir, mengetahui materi yang akan dipelajari dan memberikan acuan
  1. Menjelaskan

Penjelasan materi pelajaran yang mudah dipahami siswa merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran, oleh sebab itu guru diharapkan mampu mengorganisasikan materi pelajaran dengan perencanaan yang sistematis, sehingga mudah dipahami oleh siswa. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan, tujuan dari keterampilan ini yaitu:

  • Membantu siswa dalam memahami konsep, hukum, prinsip, atau prosedur, membantu siswa menjawab pertanyaan, melibatkan siswa untuk berpikir, mendapatkan balikan dari siswa dan membantu siswa menghayati proses nalar
  1. Memberi Penguatan

Penguatan merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut, beberapa hal yang bisa dilakukan guru dapat berbentuk verbal (kata-kata/pujian), dan non verbal, seperti: gerakan mendekati, mimik dan gerakan badan, sentuhan, dan kegiatan yang menyenangkan siswa (audience). Tujuan dari keterampilan ini yaitu:

  • Memberikan respon terhadap munculnya tingkah laku siswa yang bernilai positif, sehingga dapat meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa kearah yang lebih positif.
  1. Media Pembelajaran

Pemilihan media disesuaikan dengan proses belajar mengajar yang telah direncanakan, selain itu harus dapat mengoperasikan dan mengkomunikasikan media dengan baik didepan siswa, tujuan keterampilan ini adalah:

  • Menyampaikan materi pembelajaran dengan mudah, memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru dan dapat mengoptimalkan pembelajaran
  1. Mengadakan Variasi

Variasi yang dimaksud adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar, ada beberapa variasi yang bisa dilakukan oleh guru diantaranya variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran, dan variasi dalam pola interkasi dan kegiatan. Tujuannya yaitu:

  • Untuk meningkatkan motivasi siswa, serta mengurangi rasa jenuh dan bosan selama mengikuti proses pembelajaran.
  1. Membimbing diskusi

Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dalam melaksanakan metode diskusi selama pembelajaran, guru harus mampu menempatkan diri dan menjadi fasilitator agar diskusi dapat berjalan sesuai rencana. Tujuan dari keterampilan ini yaitu:

  • Meningkatkan kreativitas siswa, membina kemampuan berkomunikasi, berlatih berinteraksi sosial dan berlatih bersikap positif dalam memcahkan masalah / menggali informasi lain.
  1. Mengelolah kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Keterampilan ini bertujuan untuk:

  • Mengembangkan tanggungjawab, siswa mengerti arah tingkah laku sesuai tata tertib, menimbulkan rasa berkewajiban siswa melibatkan diri dalam tugas, dan memberi respon efektif terhadap siswa
  1. Bertanya

Proses bertanya adalah salah satu usaha guru untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan, selain itu dapat juga dijadikan sebagai motivasi berfikir dan stimulus untuk belajar, ada 2 keterampilan bertanya yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan. Tujuan dari keterampilan bertanya adalah:

  • Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu, mendiagnosis kesulitan khusus, mengembangkan keaktifan belajar siswa, memberi kesempatan asimilasi informasi, mendorong mengemukakan pendapat
  1. Mengevaluasi

Hasil akhir dari sutu proses pembelajaran yaitu perubahan tingkah laku dan seberapa jauh pemahaman materi yang telah diajarkan, proses evaluasi ini tidak boleh sekedarnya, penyusunan perangkat evaluasi harus disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi yang telah direncanakan. Tujuannya dari keterampilan ini yaitu:

  • Menguji dan mengukur penguasaan kompetensi hasil belajar siswa serta menganalisis tingkat kesulitan siswa
  1. Menutup Pembelajaran

Kegiatan menutup pembelajaran ini harus tepat, agar pembelajaran yang telah diberikan menjadi terkesan, bermakna dan tertarik dengan materi yang dipelajari sehingga siswa terpacu untuk terus belajar. Tujuan dari keterampilan ini yaitu:

  • Mengetahui tingkat ketercapaian kompetensi siswa

Dari ulasan 10 keterampilan mengajar guru diatas adalah bukan menjadi paket yang harus ada disetiap pembelajaran, namun diantara keterampilan mengajar guru tersebut dapat diterapkan sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan, kesemua itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal yaitu tercapainya perubahan perilaku dsan kompetensi pada diri siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA 

  1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1)
  2. Mulyasa. 2005.Menjadi Guru Profesional. Bandung:PT. Remaja Rosda Karya
  3. https://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/pengertian-dan-bentuk-bentuk.html diakses pada tanggal (27 Maret 2019)

images

Link You Tube  VCT Batch 3 Jatim

Sukses Terbesar dalam Hidupku

Sesuai dengan tema yang menarik tapi sulit untuk diungkapkan, saya akan tulis sederet kalimat yang mudah-mudahan masih nyambung dengan tema tersebut. Karena sejujurnya ketika ditanya mengenai kesuksesan dalam hidup saya masih perlu berfikir panjang, memutar otak, memporakporandakan memori ingatan untuk hal yang satu itu, padahal saya tahu pekerjaan itu akan sia-sia dikarenakan belum ada yang dapat saya eluh-eluhkan dalam hidup saya. Ini menurut saya. Tidak berhanti disitu, saya masih penasaran dengan apa penyebab kesia-siaan itu. Saya terus bertanya-tanya sendiri dengan satu pertanyaan “mengapa tidak ada”. Saya mulai berfikir secara sistematis. Saya kaji kata demi kata pada tema itu. Dimulai dari kata SUKSES.

Sukses adalah kata yang terlihat sederhana namun keramat di telinga. Bagaimana tidak, pendengar kata sukses akan secara otomatis melayangkan imajinasinya pada hal-hal besar yang selama ini menjadi tujuan hidupnya. Sangat diinginkannya. Mungkin tentang kekayaan, kedudukan social, percintaan, prestasi dan berbagai hal lainnya. Sama halnya saya ketika mendengar seseorang yang mendokan saya “semoga hidupmu sukses” saya akan melambung tinggi pada dimensi dimana saya serba hidup minimal cukup, ibadah tenang, berbahagia dan dapat membahagiakan, sehat, dapat mengamalkan ilmu. Bagi saya seperti itulah saya disebut sukses. Itu artinya sukses adalah tentang berhasil meraih sesuatu yang dianggap besar oleh subyek. Ditilik dari kata berhasil meraih, sudah barang tentu ada usaha-usaha sebelumnya. Berat tidaknya usaha tersebut tergantung pada seberapa besar hal yang diharapkan. Sampai disini, saya mulai merasakan sesuatu. menemukan berhasil meraih saya. Akan tetapi saya belum mempunyai kepercayaan diri untuk mengemukakannya. Karena menurut saya perkara yang saya temukan tidak pantas disodorkan.

Kemudian saya teruskan pengkajian tema diatas. Di sana tertulis KESUKSESAN. Kesuksesan adalah kata sukses yang mendapatkan imbuhan Ke-an menunjukkan kata banda. Dengan kata lain kesuksesan adalah bentuk nyata sukses yang telah dimilki. Jika dituliskan maka akan menjadi “saya berhasil meraih kesuksesan”. Kesuksesan dan besarnya itu relatif. Mempunyai makna sebanyak pemikiran masing-masing orang. Menurut si A kesuksesan itu mempunyai uang banyak. Menurut si B kesuksesan itu menjadi seorang pejabat dan seterusnya. Dalam masalah besarnya, misalnya bagi si A memiliki uang sebanyak satu juta sudah termasuk kesuksesan. Sedangkan bagi si B kesuksesan itu jika dia memiliki uang 1 milyar. Kesimpulannya, setiap orang memiliki kesuksesan. Termasuk saya. Akan tetapi, berbicara mengenai kesuksesan menurut saya tidak boleh lepas dari kebahagiaan. Karena logika saya mengatakan, akan sia-sia memiliki sesuatu yang besar namun tidak membuat bahagia pemiliknya dan orang di sekitarnya. Berarti peristiwa yang saya temukan adalah kesuksesan. Akan tetapi saya masih maju mundur menulisnya disini.

Kajian saya sudah sampai pada kata TERBESAR pada tema di atas. Terbesar itu sesuatu yang besar namun mempunyai sifat paling. Karena imbuhannya berupa ter. Dari sederet perkara besar harus ditunjuk satu yang paling besar. Soal ukurannya  relatif seperti yang telah saya paparkan pada kajian sebelumnya.

Dalam hidup berarti terjadi setidaknya sekali dalam hidup terhitung mulai lahir hingga sekarang.

Dari kajian saya mengenai kata demi kata dari tema tersebut dapat saya tarik kesimpulan bahwa KESUKSESAN TERBESAR DALAM HIDUP adalah bentuk nyata dari keberhasilan mencapai sesuatu yang paling besar selama kehidupan berlangsung. Sesuai dengan penjelasan panjang lebar di atas, sesulit apapun saya mengemukakan. Seragu-ragunya saya menulis saya tidak bisa menyembunyikan peristiwa terbesar dan peristiwa paling bermakna dalam 20 tahun ini dalam hidup saya. Sekarang saya kumpulkan keberanian untuk menulis perkara yang saya temukan dalam memori saya.

Dimulai dari saya dan pengurus  keamanan harus mencari uang 25 juta untuk membeli leptop yang hilang di kantor pengurus tempo hari. Kami harus mendapatkan uang itu dalam waktu satu bulan.  Perasaan bingung dan takut tidak sempat kami rasakan. Meskipun perasaan itu juga tidak pernah hilang. Usaha kami mencari pencurinya juga sia-sia. Yang kami fikirkan hanya bagaimana jika pemilik leptop menagih. Kami kerahkan semua tenaga dan fikiran kami. Selaku ketua pengurus saya merasa beban berat berada pada diri saya seorang. Akhirnya semua tabungan yang saya kumpulkan sejak 2 tahun harus saya korbankan. Hanya 3 juta. Bagaimana dengan 22 juta lainnya. Saya lah paling tua diantara anggota-anggota saya. saya sudah mahasiswa. Mereka masih siswa. Harusnya mereka konsentrasi pada sekolah dan PRnya.

Saya bertekat untuk bekerja. Apapun pekerjaan itu asalkan mendapat uang saya mau. Saya umumkan kegundahan saya pada teman-teman baik teman kampus. Teman alumni dan teman rumah sekalipun. Tetapi saya hanya mengatakan saya butuh uang. Karena jika saya katakana yang sesungguhya akan panjang maslahnya. Sehari dua hari belum ada respon baik, hanya pertnyaan-pertanyaan tidak penting seperti “buat apa uang segitu”. Tapi ada seorang teman alumni, kakak angkatan. Dia bekerja di salah satu stasiun tv swasta didaerahnya sebagai pembawa acara talk syow. Katanya, stasiun tv ini membutuhkan seseorang yang bisa mengaji dengan tartil sementara selama bulan romadlon bulan depan. Harus direkam secepatnya agar hasil ketika launching memuaskan. Pas sekali. Saya lulus dari TPQ dengan predikat memuaskan, tajwid saya bagus. Saya jug anggota jam’iyah qori’ di pondok. Saya bisa melkukan pekerjaan itu. Namun, demi profesionalitas saya harus berlatih segiat mungkin untuk mendapatkan hasil terbaik. Hari rekaman tiba. Saya harus membaca surat al kahfi dengan bacaan yang bagus dan tartil. Alhamdulillah, mereka puas dengan pekerjaan saya. jelas saya mendapat bayaran. Banyak menurut saya. 10 juta. Bisa untuk menutup 22 juta. Atas pengasilan saya ini anggota pengurus terharu dan berterimakasih. Namun mereka harus mencari uang untuk sisanya. 12 juta bagi mereka sangat besar. Jika 12 juata itu dibagi jumlah pengurus keamanan 10 orang. Maka masing-masing harus member uang 1,2 juta. Itu masih berat bagi mereka. Karena uang sakunya saja hanya 500 ribu tiap bulan. Tetapi kami tidak putus asa.

Alloh memang sayang pada kami. Meskipun kami dirundung masalah besar sepilu  itu. Dia masih memberi muara solusi yang indah. Kami mendapatkan undangan partisipasi lomba di Universitas Airlangga Surabaya. Berjumlah lima jenis lomba. Tiga kategori mudah bagi kami, karena masih tentang kepesantrenan. Yaitu pidato bahasa arab, inggris, dan Karya Tulis Ilmiyah. Dua diantaranya harus menguras tenaga dan pikiran karena kemungkinan menang sangat minim. Yaitu madding 3D dan tata busana. Jika kami menang di semua perlombaan  kami tidak akan susah payah lagi. Karena kami sudah mendapatkan genap 25 juta.

Selama satu minggu tidak henti-hentinya kami latihan. Termasuk tindakan memaksa. Karena kami, sebelas orang ini tidak semuanya memiliki talenta yang sesuai. Saya yang menunjuk siapa yang bertugas di masing-masing lomba karena lagi-lagi saya yang paling tua. Sangat tidak tega. Mereka yang saya tunjuk harus mati-matian berlatih. Ketidaktegaan itu tidak bisa saya perlihatkan pada mereka. Hawatir akan mengurangi rasa percaya dirinya.  Untungnya, mereka santri-santri yang baik, selalu semangat, tidak pantang menyerah. Membuat saya semakin tertegun dan terkagum-kagum. Ternyata seminggu sebelum hari perlombaan, mereka sengaja berpuasa. Mereka ingin tirakat agar hajatnya terkabul.

Hari itu tiba, perlombaan dimulai. Kami berangkat bersama-sama menuju Surabaya. Seperti akan berperang. Selama perjalanan tidak ada canda tawa lepas seperti santri biasanya yang ramai-ramai rihlah. Kami diam, sedikit bicara, dalam hati hanya berdoa agara diberi kelancaran. Saya seperti pembimbing sekarang. Saya hanya akan member semangat. Memperhatikan kondisi mereka. Mengatakan KAMU PASTI BISA pada saat-saat akan maju menghadapi juri.

Saya hanya bisa bermunajat kapada Alloh. Satu doa yang pasti “Kali ini saya mohon dengan sangat, menangkanlah kami”. Saya berfikir hanya dengan ini saja kami bisa mendapatkan genap 25 juta. Harus lari kemana lagi untuk mendapat uang itu. Tidak ada yang tahu atas masalah besar yang kami hadapi ini. hanya kami bersepuluh ini.

Perlombaan demi perlombaan telah kami ikuti dengan baik. Semua berjalan lancar. Hanya saja, yang kami tampilkan tidak begitu heboh seperti delegasi-delegasi lain. mereka tampil dengan penuh pesona. Mulai kostum yang rapi, sporter yang ramai bergemuruh, latihan yang matang. Sedangkan mereka, adik-adikku sederhana sekali. Lega rasanya hanya dengan “selesai maju” satu hari perjuangan telah selesai. Tinggal menuggu hasil dari Alloh.

Pengumuman hasil lomba telah tiba. Atas seizin Alloh yang tiada daya dan upaya melainkan karenaNya. Kami berhasil menjuarai semua jenis lomba. Juara 1 Pidatpo bahasa Arab. Juara 3 Pidato bahasa Inggris. Juara satu Karya Tulis Ilmiyah. Juara terfavorit Mading 3D. dan Juara 1 tata busana. Subhanalloh. Banjir tangis di dekapan saya. semua merangkul saya dengan erat karena bahagianya. Namun tidak ada kata sedikitpun. Kami tidak mampu lagi berucap. Semua terasa ajaib. Kami dipanggil untuk maju ke atas panggung mengambil hadiah. Semua peserta heran dengan kami. Mungkin karena kami peserta baru tetapi mendominasi juara. Alhamdulillah.

Selesai sudah, perjuangan sudah mencapai puncaknya. 25 juta berada di tangan. Keyakinan berbicara terus terang pada pemilik leptop sudah terkumpul. Malam itu juga, sepulang lomba kami panggil semua pemilik leptop. Kami ceritakan semua yang terjadi. Mereka kaget dan kecewa. Namun kami coba ajak mereka untuk memposisikan mereka pada posisi kami. Dan mereka pun mengerti. Bahkan berterimaksih pada kami. Sangat bahagia hari itu.

Sampai detik ini. secuplik cerita inilah yang saya sebut kesuksesan terbesar dalam hidup.  Mengapa ada keraguan dalam awal menulis cerita, karena saya berfikir apa yang saya capai bukan suatu yang sangat bisa dibanggakan. Bukan prestasi dan bukan materi namun tetap paling besar dalam hidup. Saya hanya mendapatkan kebahagiaan dan memberi kebahagiaan.

Oleh : Fitrotin Nahdliyyah
Tambakberas – Jombang, 5 Maret 2014